Ada banyak hal yang menimpa negeri kita saat ini. Mulai dari masalah pemerintahan hingga masalah pembangunan dan kependudukan. Bukan hal yang mudah bagi seorang pemimpin negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar ini untuk menjadikan penduduknya "makmur" seutuhnya. Dibutuhkan pula bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Baik dari instansi pemerintahan hingga ke kalangan masyarakat. Kali ini penulis khusus akan membahas mengenai permasalahan pendidikan yang menyebar disetiap pelosok negeri ini.
A.
Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada
dasarnya ada dua masalah pokok pendidikan yang dihadapi oleh dunia pendidikan
di tanah air kita dewasa ini , yaitu :
1.
Bagaimana semua
warna negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
2. Bagaimana
pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap
untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.
B.
Jenis permasalahan Pokok Pendidikan
1.
Masalah Pemerataan pendidikan
Masalah
pemerataan pendidikan timbul apabila masih banyak warga negara khususnya anak
usia sekolah yang tidak dapat ditampung di dalam sistem atau lembaga pendidikan
karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Pemecahan masalah
pemerataan pendidikan :
1.
Cara
konvensional antara lain :
a.
membangun gedung
sekolah
b.
menggunakan
gedung sekolah dengan sistem double shift
2.
Cara inovatif
antara lain :
a.
Sistem pamong
b.
SD kecil pada
daerah terpencil
c.
Sistem guru
kunjung
d.
SMP terbuka
e.
Kejar paket A
& B
f.
Belajar jarak jauh
2.
Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil
pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil
pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga
terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi. Jika luaran tersebut terjun
ke lapangan kerja, penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga
dengan sistem tes untuk kerja. Jadi, mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada
kualitas keluarannya
Adapun pemecahannya sebagai berikut :
a.
Seleksi yang
lebih rasional terhadap masukan mentah
b.
Pembangunan
kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut,
c.
Penyempurnaan
kurikulum,
d.
Pengembangan
prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
e.
Penyempurnaan
sarana belajar
f.
Peningkatan
administrasi manajemen
g.
Kegiatan
peningkatan mutupendidikan
3.
Masalah Efisiensi Pendidikan
Beberapa masalah
efisiensi pendidikan adalah :
a.
Bagaimana tenaga
pendidikan di fungsikan
b.
Bagaimana sarana
prasarana pendidikan digunakan
c.
Bagaimana
pendidikan diselenggarakan
d.
Masalah
efisiensi dalam memfungsikan tenaga
4.
Masalah Relevansi Penidikan
Umumnya luaran yang dihasilkan pendidikan jumlahnya
secara kumulatif lebih besar daripada yang dibutuhkan dilapangan .
Jika produksi (L) tenaga dikaitkan dengan kebutuhan
(K) dan pngangkatan (P). Maka gambaran umumnya adalah jumlah pengeluaran lebih
besar dari yang dibutuhkan , dan jumlah kebutuhan lebih besar dari
pengangkatan, dengan akibat bahwa setiap tahunnya terjadi penumpukan tenaga
kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah relevansi adalah masalah yang
berat untuk dipecahkan,utamanya mengenai kualitas.
C. Saling
Berkaitan antara Masalah-Masalah Pendidikan
Pada dasarnya pembangunan di bidang
pendididkan tentu menginginkan tercapainya pemerataan pendidikan dan pendidikan
yang bermutu sekaligus. Di dalam sejarah terbukti bahwa belum ada suatu negara
yang dari sejak berdirinya mampu melaksanakaan dan memenuhi keinginan tersebut.
Lazimmnya yang terjadi ialah,pada saat pemerataan pendidikan dilancarkan,pada
saat yang sama mutu pendidikan belum bisa terwujudkan,malah sering
terlantarkan.
Bertolak dari gambaran tersebut
terlihat pula kaitannya dengan masalah efisiensi pendidikan.karena kondisi
pelaksanaan pendidikan tidak sempurna (komponen pendidikan berada di bawah
standar)maka dengan sendirinya pelaksanaan pendididkan dan khususnya proses
pembelajaran tidak berlangsung efisien. Maka pertanyaan selanjutnya adalah
bagaimana hasil pendidikan yang dapat dicapai dengan kondisis seperti itu?
Jawabnya sudah jelas bahwa hasilnya belum dapat diharapkan relevan dengan
kebutuhan masyarakat pembangunan. Baik kuantitatif (jumlah dan jenisnya belum dapat mengisi
beraneka ragam kebutuhan di masyarakat) maupun kualitatif (kualitasnya belum
nsesuai dengan tuntutan persyaratan kerja di lapangan).
D. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Berkembangnya Masalah Pendidikan
1. Perkembangan IPTEK dan Seni
a. Perkembangan Iptek
Sering suatu tekhnologi baru yang digunakan dalam
suatu proses produksi menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru sampai pada
perkembangan gaya hidup baru, dimana kondisi ini dapat memengaruhi perubahan
isi pendidikan dan metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan
yang tentu semua perubahan tersebut akan membawa masalah dalam skala nasional
yang tidak sedikit memakan biaya.
b. Perkembangan Seni
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu
terbentuknya manusia seutuhnya, aktifitas kesenian mempunyai andil yang cukup
besar karena mengisi pengembangan domain yang efektif. Sedangkan dilihat dari
segi lapangan kerja, seni dan segenap cabangnya telah mengalami perkembangan
pesat dan semakin mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat.
2. Laju
Pertumbuhan Penduduk
a.
Pertambahan
Penduduk
Dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka,penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
beserta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini
berarti beban pembangunan nasional menjadi bertambah. Pertambahan penduduk yang
di barengi dengan meningkatnya usia rata-rata dan penurunan angka kematian
mengakibatkan berubahnya struktur kependidikan,terjadi pergeseran permintaa
akan fasilitas pendidikan, dimana sekolah lanjutan cenderung lebih meningkat
dibanding permintaan fasilitas sekolah dasar.
b.
Penyebaran
Penduduk
Penyebaran
penduduk yang tidak merata di Indonesia menimbulkan kesulitan dalam penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan . Ditambah lagi kesulitan dalam hal penyediaan
dan dan penempatan guru. Disamping memperhatikan masalah pola penyebaran
penduduk yang statis tersebut, juga perlu diperhatikan adanya arus perpindahan
penduduk dari desa ke kota yang terus menerus terjadi. Peristiwa ini
menimbulkan pola dinamis dan labil yang lebih menyulitkan perencanaan
penyediaan sarana pendidikan.
3. Aspirasi Masyarakat
Dalam dua dasawarsa terakhir
ini,aspirasi masyarakat dalam berbagai hal meningkat. Orang mulai melihat bahwa
untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat maka harus ada pekerjaan tetap yang
menopang,dan pendidikan memberi jaminan untuk pekerjaan yang layak dan menetap
itu. Pendidikan dianggap memberikan jaminan peningkatan taraf hidup dan
pendakian di tangga sosial.
Dan pada akhirnya, gejala yang timbul adalah
membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar meningkat. Dampak
langsung dan tidak langsung yang di timbulkan dari semua itu yakni terjadinya
penurunan kadar efektifitas. Dengan kata lain, massalisasi pendidikan ini
menghambat upaya pemecahan masalah mutu
pendidikan.
4. Keterbelakangan Budaya dan
Sarana Kehidupan
Keterbelakangan budaya terjadi
karena :
·
Letak geografis
tempat tinggal suatu masyarakat (terpencil)
·
Penolakan
masyarakat terhadap datangnya unsur budaya baru karena tidak dipahami atau
karena dikhawatirkan akan merusak sendi masyarakat.
·
Ketidakmampuan
masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan tersebut.
Yang menjadi masalah bahwa kelompok masyarakat yang
terbelakang tersebut tidak ikut berperan serta dalam pembangunan, sebab mereka
kurang memiliki dorongan untuk maju. Jadi, inti permasalahannya adalah
bagaimana menyadarkan mereka akan ketertinggalannya, dan bagaimana cara
menyediakan sarana kehidupan serta bagaimana pendidikan dapat melibatkan
mereka.
E. Permasalah Aktual Pendidikan dan
Penanggulangannya
1.
Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia
1.
Masalah Keutuhan
Pencapaian Sasaran
·
Beban kurikulum
sudah terlalu sarat
·
Pendidikan
afektif sulit diprogramkan secara eksplisit
·
Pencapaian hasil
pendidikan afektif memakan waktu
·
Menilai hasil
pendidikan afektif tidak mudah
2.
Masalah
kurikulum
·
Pemilihan materi
muatan lokal yang tepat
·
Penyusunan
progran (disajikan secara monolitik atau secara integratif)
·
Koordinasi
pelaksanaan
·
Penyediaan
sarana, fasilitas, dan biaya
3.
Masalah peranan
guru
Dalam hubungan dengan multiperan
guru, maka masalah yang utama adalah bagaiman guru dapat melakukan multiperan
jika pada kebanyakan sekolah mereka adalah pejuang tunggal . kalaupun
seandainya ia sudah di dampingi oleh petugas konselor dll, sudahkah ia memiliki
kemampuan dan wawasan untuk melaksanakan multiperan itu. Kenyataannya
menunjukkan bahwa kebanyakan guru belum siap berbuat demikian.
4.
Masalah
pendidikan dasar 9 tahun
·
Realisasi
pendidikan dasar harus di temukan titik temunya
·
Kurikulum yang
belum siap
·
Para pelaksana
pendidikan perlu disiapkan melalui bimbingan-bimbingan, penyuluhan, penataran,
dan lain-lain.
2.
Upaya Penanggulangannya
1.
Pendidikan
afektif perlu ditingkatkan
2.
Pelaksanaan ko
dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan
dalam penetapan nilai akhir
3.
Pemilihan siswa
atau kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi dengan yang
akan terjun ke masyarakat.
4.
Pendidikan
tenaga kependidikan perlu diberi perhatian khusus.
5.
Untuk
pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, perlu diadakan penelitian secara untuk
menemukan faktor penunjang dan utamanya faktor penghambatnya.
Comments
Post a Comment